Dengan ilmu falak atau ilmu hisab, orang dapat memastikan ke mana arah kiblat bagi suatu tempat di permukaan bumi. Dengannya pula orang dapat memastikan waktu shalat sudah tiba atau matahari sudah terbenam untuk berbuka puasa. Dengannya juga orang yang melakukan rukyatul hilal dapat mengarahkan pandangannya ke posisi hilal.
Dengan demikian, ilmu falak atau ilmu hisab dapat menumbuhkan keyakinan seseorang dalam melakukan ibadah, sehingga ibadahnya lebih khusyu’.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya sebaik-baik hamba-hamba Allah adalah mereka yang selalu memperhatikan matahari dan bulan untuk mengingat Allah.” (H.R. ath-Thabarani)
Ali bin Abu Thalib berkata:
“Barangsiapa mempelajari ilmu pengetahuan tentang bintang-bintang (benda-benda langit), sedangkan ia dari orang yang sudah memahami al-Qur’an, niscaya bertambahlah iman dan keyakinannya.”
Syaikh al-Akhdari berkata:
“Ketahuilah bahwasanya ilmu nujum (ilmu falak) itu ilmu yang mulia, bukan ilmu yang tercela. Karena ilmu falak itu berguna untuk penentuan waktu-waktu, seperti waktu fajar, sahur serta jam. Begitu pula berguna bagi hamba-hamba Allah, kapan mereka harus bangun untuk melakukan ibadah. “